GHAZELLA & BROS BOOKROOM: SOE HOK GIE

Gie sering mensitir filsuf Yunani:

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan,
yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan
yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang
begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.

My Thought

Tidak masuk akal kalau surga dan neraka hanya milik salah satu pemeluk agama. Yang penting 'hati' bersih, kalau 'hati' bersih, tidak mungkin rasanya 'masuk' neraka. Karena 'hati' yang bersih tidak akan menyakiti hati sesama manusia, tidak akan merusak lingkungan dan tidak akan menyakiti ciptaan Allah yang namanya hewan sekalipun! Manusia-manusia seperti ini biasanya manusia yang 'dekat' dengan Allah! Ini logika manusia! Pertanyaannya sekarang adalah apakah logika manusia berbeda dengan logika Ilahi? Kalaupun berbeda seberapa banyak perbedaan tsb? Atau dalam hal-hal apa perbedaan tersebut?

It just does not make sense, just because you are Jew, Moslem, Christian or Hindu, you end up in Hell or Heaven! The main thing is (I think) your 'heart'. If your 'heart' clean, it is very likely you end up 'somewhere nice', you might call it 'Heaven'.
When your 'heart' clean, I don't think you would hurt people, destroy your environment, hurt other living creatures. These people are very likely close to The Creator!
That's human's logic! Is it really different between our logic and His logic? How much different? In what areas?

Mahatma Gandhi on Islam:

“Someone has said that Europeans in South Africa dread the advent of Islam – Islam, that civilized Spain; Islam, that took the torch of light to Morocco and preached to the world the Gospel of Brotherhood. The Europeans of South Africa dread the advent of Islam, as they may claim equality with the white races. They may well dread it. If brotherhood is a sin, if it is equality of the coloured races that they dread, then their dread is well founded”.